Minggu, 28 Juni 2015

Nggonduks' Family ^^

 It's been long time no guys ^^... 
Sudah berapa tahun kita tetep kayak gini? wait... i count it, mm... since we was in Vocational High School until now! and we are not teenagers anymore (all of we are 20th-21th). Wow.. we can still keep like this and wish it will go along way with u all.
Although we can't meet in eighth, we had been spend much time in happiness and dispute, but we are still together 'till now in Eighth. I'm happy for having you besties :* {}. See you in the next meeting. Can't wait for that time and memories!








Sabtu, 20 Juni 2015

Mengapa Mencintai Justru Menyakitkan

Hei kamu ...
Yups, akhirnya aku mampu bertatap denganmu. Ini adalah saat-saat yang selalu aku tunggu karna kita selalu tak sempat untuk menatap. Kau tak selalu ada di Kota ini. Dan aku yang tak selalu ada waktu senggang.
Pertemuan itu memang menyenangkan tapi tak selalu dengan akhir.
Menyenangkan ketika pertemuan itu hanya tentang aku dan kamu. Tapi, layaknya cerita drama selalu ada konflik dan masalah disana.
Mulai ada Dia di pre-closing ini. Aku pun tak tau siapa Dia, hanya kau dan teman-temanmu yang bercerita. Hingga saat jemariku mulai memberi jawaban tentang pertanyaan yang tak pernah kupikirkan.
Saat itu pula waktu terasa lama dan seperti akan turun hujan lebat dengan petirnya. Kaget... ahh bukan bukan bukan, bukan kaget. Hancur.. yaaa ini lebih mirip dengan itu.
Diam seribu bahasa tak sepatah kata pun keluar dari mulutku hingga cerita itu berakhir dan masih menggantungkan konflik didalamnya. Seperti inikah mencintai seseorang? Tanyaku dalam hati. Kenapa begitu menyakitkan? Pikirku saat itu. Ingin rasanya kau luapkan kekecewaan itu, tapi aku pun tak ingin dia tau bahwa aku telah kecewa. Ego ku terlalu tinggi untuk itu.
Sampai pada semua penjelasan dan bukti kau utarakan. Aku mencoba untuk menata lagi kehancuran kemarin. Ku pikir ini akhir, namun tidak... Ini justru awal hatiku semakin remuk. Dan sekali lagi mencintai seseorang itu menyakitkan. Bahkan sempat aku berfikir untuk tak akan lagi menaruh hati pada seseorang terlabih dahulu.
Pertama kalinya aku menaruh hati terlebih dahulu pada seseorang, yang biasanya aku hanya terbiasa dengan dicintai. Dan rasanya menyakitkan. Justru aku jatuh cinta pada orang yang menyakitiku. Orang bilang aku telah salah menaruh hati, tapi entahlah... siapa yang tahu pada siapa kita jatuh hati.
Kau jujur ketika kau telah pergi, aku tau... kau pun tak sanggup mengungkapkannya langsung di  depan mataku. Bahwa kau telah terjebak dengan permainanmu sendiri. Apakah kau berfikir untuk tidak jatuh hati padanya? kau tak kan pernah tau pada siapa kau akan jatuh hati nanti. Dan kini kau terbelenggu diantara haitmu sendiri.
Kau telah benar-benar jatuh hati pada orang yang kau mainkan. Aku tau, tak mungkin pula kau tak sedikit pun menyukainya. Meski kau berkata kau membencinya, namun hatimu pun sakit telah mengatakannya. Aku mencintai orang, yang juga mencintai orang lain.
Dan aku... Aku remuk lagi untuk kedua kalinya. Bahkan tiga. Untuk urusan Dia, ini adalah kedua kalinya. Kau ingin mengulangnya? Ulanglah dan aku akan pergi, dan maaf aku tak bisa kembali untuk sesuatu yang ku tinggalkan.